Kronologi Meledaknya UPS di IDC Duren Tiga
Jakarta - Meledaknya salah satu Uninterruptible Power Supply (UPS) di gedung Indonesia Data Center (IDC) membuat sejumlah situs di Tanah Air mengalami down. Bagaimana kejadiannya? Berikut kronologinya.
Sekitar jam 19.00 WIB, salah satu UPS di lantai 2 yang ada di gedung IDC Duren Tiga, Jakarta Selatan, meledak. Sesuai standar operasional prosedur (SOP) maka dilakukan antisipasi dengan tabung pemadam kebakaran. Meski api berhasil dipadamkan, asap masih mengepul.
“Sekitar 10 menit setelah pemadaman itu, datanglah petugas pemadam kebakaran ke lokasi. Saya sendiri datang ke gedung ini sekitar pukul 20.00 WIB malam. Petugas pun melakukan pencegahan dengan mencari sumber api di ruangan tersebut,” urai Chairman Johar Alam Rangkuti, ketika ditemuidetikINET, Senin (12/8/2012).
Setelah menemukan sumber asap yang masih mengepul, petugas pemadam kebakaran melakukan penanganan sesuai standar yakni menyemprotkan air ke sumber api. Padahal alat seperti UPS tidak boleh kena air sama sekali.
“Kita sudah sempat melakukan dialog, bila ingin memadamkan ya pakai busa saja. Namun kita tidak bisa mencegahnya. Mungkin sudah juklaknya seperti itu,” sebutnya.
Seandainya petugas pemadam kebakaran tidak datang, bisa saja asap tersebut dibuang dengan alat khusus seperti penyedot asap berbentuk belalai.
Kendati demikian, Johar tidak mau sepenuhnya menyalahkan petugas pemadam kebakaran. Sebab apa yang dilakukan mereka mungkin adalah logika yang benar untuk menyelamatkan satu gedung.
“Saya juga tidak tahu apakah petugas pemadam kebakaran itu yang memanggil anak-anak (staf dan karyawan IDC-red), warga yang menelpon atau datang sendiri. Saya belum sempat menanyakan,” urainya.
Walau hanya satu ruangan UPS di lantai 2 saja yang disiram air, agar tidak menimbulkan percikan dan korsleting maka aliran listrik utama ke 8 UPS yang dipunyai oleh IDC pun dimatikan. Imbasnya seperti kejadian dini hari tadi, semua server dimatikan yang berimbas pada sejumlah situs down.
Johar melanjutkan, penanganan selanjutnya usai mematikan semua listrik adalah menyalakannya kembali. Kendala yang dialami pun terjadi ketika ingin menyalakan seluruh server. Walaupun di lantai 1 tidak terkena air, namun tetap saja perlu dinyalakan secara bertahap dan hati-hati, mulai dari lampu, AC hingga ke server.
“Yang paling berat tentu saja di lantai 2, karena selain lampu mati. Terdapat juga genangan air yang mesti dibersihkan dalam keadaan gelap,” tandasnya.
Di gedung IDC di Duren Tiga sendiri terdapat 600 rak server, yang masing-masing lantai ditempati 300 rak. Rak tersebut dinamai berdasarkan warna, yakni autumn (orange), winter (biru), spring (hijau) dan summer (merah). Saat ini keadaan sudah berangsur normal.
Ledakan UPS di IDC Diselidiki Polisi
Jakarta - Investigasi dipastikan bakal digelar pasca ledakan perangkat Uninterruptible Power Supply (UPS) yang terjadi di gedung Indonesia Data Center (IDC) Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Menurut Chairman IDC Johar Alam, penyelidikan melibatkan pihak-pihak yang berpengalaman. Mulai dari dari pemadam kebakaran hingga aparat kepolisian.
“Tadi saya dapat kabar hasil investigasi dari lab kepolisian bisa sampai sebulan,” ujarnya kepada detikINET, Senin (13/8/2012).
Johar sendiri masih belum bisa mengungkap hasil penyelidikan awal soal kenapa UPS yang ditempatkan di lantai 2 gedung IDC tersebut bisa sampai meledak.
“Itu karena meledak, bukan karena load-nya, kalau load juga masih rendah. Investigasi dari vendornya jawabannya ya meledak. Tidak disebut karena kabel konslet atau apa,” lanjut Johar.
Meski yang meledak cuma satu unit UPS, yang pasti imbas dari kejadian tersebut cukup besar. Sebab pasokan listrik untuk server-server yang bernaung di gedung IDC harus diputuskan.
Selain itu, tim pemadam kebakaran juga sampai diterjunkan untuk mencegah kemungkinan yang lebih buruk pada kejadian yang berlangsung pada Minggu (12/8/2012) malam tersebut.
“Namun kini pasokan listrik sudah kita alirkan ke masing-masing rak. Apakah server yang sebelumnya sempat mati sudah dinyalakan atau tidak itu dikembalikan lagi ke pemilik raknya,” jelas Johar.
“Dengan sudah lancarnya pasokan listrik ini maka secara teknis sistem yang berjalan sudah seperti sedia kala. Karena sebelum kejadian kita sudah menyiapkan UPS cadangan,” imbuhnya.
Dengan kejadian ini, IDC pun mengaku bisa saja memberikan kompensasi kepada para kliennya. Sebab hal itu sudah tertuang di kontrak kerjasama. Adapun seperti apa kompensasi yang akan diberikan itu akan dibicarakan dengan masing-masing klien.
“Nanti kita akan berdialog (soal kompensasi) karena standarnya ada. Nanti dilihat bagaimana hitung-hitungan standar ini, apakah memenuhi keinginan klien atau tidak. Yang pasti telah disebutkan di kontrak,” Johar menandaskan.
Ledakan UPS di IDC, Masalah Teknis atau Sabotase?
Jakarta - Salah satu Uninterruptible Power Supply (UPS) yang ada di gedung IDC Duren Tiga, Jakarta meledak kemarin malam. Belum ada laporan penyebab utama ledakan UPS tersebut, walau saat ini telah ditangani oleh polisi. Apakah masalah teknis atau memang ada sabotase?
Chairman Indonesia Data Center (IDC) Johar Alam Rangkuti juga tidak habis pikir mengapa UPS bisa meledak dari dalam. Namun dia menyangsikan adanya sabotase.
“Ruangan UPS itu hanya bisa dibuka dengan kartu khusus. Raknya sendiri masih harus dibuka dengan kunci tersendiri. Jika dilihat dari kabel yang kita lihat pun kemungkinan arus pendek sangat kecil. Kalau orang mau sabotase, ya buka pintunya, buka kunci raknya, terus masukin bom molotov di dalamnya. Mustahil sepertinya,” tukasnya, saat ditemui detikINET, Senin (13/8/2012).
Ledakan yang terjadi pun cukup besar hingga mampu merusak chip dan file log yang ada di dalamnya. Padahal file log itu sangat penting untuk mengetahui mengapa kerusakan bisa terjadi.
“File log-nya rusak dan sama sekali tidak bisa dibaca. Jadi secara teknis, dan saya sebagai orang teknik penyebab rusaknya UPS ini akan terus jadi misteri. Tapi polisi sendiri meminta waktu menyelidiki kejadian ini hingga satu bulan,” tukasnya.
Satu-satunya alasan yang bisa diterima dari kerusakan ini adalah kualitas dari vendor UPS tersebut. Padahal, Johar mengaku, membeli UPS itu dengan harga lebih mahal dari UPS yang sebelumnya.
Johan mengaku satu unit UPS harganya bisa sampai USD 60 ribu atau sekitar Rp 564 juta (USD 1 = Rp 9.400). Sedangkan UPS yang dibeli sebelumnya, dibeli dengan harga USD 50 ribu.
“Setelah kejadian kemarin kita langsung mengganti UPS yang ada di gedung IDC ini. Total kita punya 8 UPS yang tersedia. Untuk meyakinkan, saat ini kita memesan UPS dari semua vendor yang ada,” sebutnya.
UPS sendiri mempunyai fungsi ganda untuk menjaga server agar tetap terus menyala. Pertama, UPS ini berguna sebagai stabilizer di kala pasokan listrik tidak stabil atau mati.
“Jangankan mati, bila tidak stabil pun pasokan listrik dari PLN langsung diputus kemudian dayanya diganti dengan baterai yang mampu bertahan selama 30 menit. Bila kasusnya listrik mati, maka 30 detik setelah listrik mati langsung dialiri oleh genset. Makanya saya tidak habis pikir, kenapa bisa meledak dari dalam gitu,” tandasnya.
Di gedung IDC di Duren Tiga sendiri terdapat 600 rak server, yang masing-masing lantai ditempati 300 rak. Rak tersebut dinamai berdasarkan warna, yakni autumn (orange), winter (biru), spring (hijau) dan summer (merah). Saat ini kondisi sudah berangsur normal.
Server Mati, IDC Siapkan Kompensasi
Jakarta - Sejumlah perusahaan yang menempatkan servernya di Indonesia Data Center (IDC) Duren Tiga, Jakarta Selatan, pasti tengah dibuat sibuk hari ini. Namun jangan khawatir, pihak IDC mengaku akan menyiapkan kompensasi kepada para kliennya.
Chairman IDC Johar Alam mengaku, soal kompensasi memang sudah disebutkan dalam kontrak kerjasama. Adapun seperti apa kompensasi yang akan diberikan itu akan dibicarakan dengan masing-masing klien.
“Nanti kita akan berdialog (soal kompensasi) karena standarnya ada. Nanti dilihat bagaimana hitung-hitungan standar ini, apakah memenuhi keinginan klien atau tidak. Yang pasti telah disebutkan di kontrak,” jelasnya kepadadetikINET, Senin (13/8/2012).
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, salah satu UPS di gedung IDC Duren Tiga Jakarta Selatan dilaporkan meledak. Akibatnya, pasokan listrik diputus sehingga turut mematikan server-server yang bernaung di gedung tersebut.
IDC di Duren Tiga sendiri memiliki daya tampung 600 rak server. Namun saat ini baru dibangun 350 rak, dimana hampir seluruhnya sudah terisi.
Namun saat ini aliran listrik ke rak-rak server dilaporkan telah aman terkendali. Sehingga para admin sudah bisa menghidupkan kembali server-servernya yang sempat mati tersebut.
UPS yang meledak itu berada di lantai dua, dan ‘untungnya’ cuma satu unit yang bermasalah. Dimana harga satu unit UPS yang meledak itu bisa mencapai USD 60 ribu atau sekitar Rp 564 juta (USD 1 = Rp 9.400).
“Harga satu UPS itu sekitar USD 60 ribuan (atau sekitar Rp 564 juta). Kerugian total belum dihitung, kita fokus untuk pasokan listrik dahulu,” Johar menandaskan.
Pasokan Listrik ke IDC Aman, Server Siap OnLagi
Jakarta - Setelah mengalami pemadaman listrik akibat salah satu unit UPS-nya meledak, pihak Indonesia Data Center (IDC) memastikan bahwa saat ini jaringan listrik di gedung mereka sudah seluruhnya menyala.
“Pasokan listrik sudah kita alirkan ke masing-masing rak. Apakah server yang sebelumnya sempat mati sudah dinyalakan atau tidak, itu dikembalikan lagi ke pemilik raknya,” jelas chairman IDC Johar Alam kepada detikINET, Senin (13/8/2012).
Ia menambahkan, server yang sebelumnya mati tersebut tidak seluruhnya otomatis menyala setelah dialiri listrik. Sebab harus ada sejumlah konfigurasi dan dihidupkan secara manual.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, salah satu UPS di gedung IDC Duren Tiga Jakarta Selatan dilaporkan meledak. Akibatnya, pasokan listrik terputus sehingga turut mematikan server-server yang bernaung di gedung tersebut.
IDC di Duren Tiga sendiri memiliki daya tampung 600 rak server. Namun saat ini baru dibangun 350 rak, dimana hampir seluruhnya sudah terisi.
“Dengan sudah lancarnya pasokan listrik ini maka secara teknis sistem yang berjalan sudah seperti sedia kala. Karena sebelum kejadian kita sudah menyiapkan UPS cadangan,” lanjut Johar.
“Tapi ya itu, tinggal admin dari masing-masing server, mau langsung dinyalakan atau tidak servernya,” pungkasnya.
Sumber : DETIK.COM