Remaja di Malaysia ditengarai semakin ketagihan browsing ke situs web yang memuat cerita pendek (cerpen) dan video porno melalui ponsel. Bahkan, mereka rela berlangganan 17 ringgit (sekitar Rp 50.000) per minggu untuk bisa mengakses situs tersebut.
Seorang pelajar sekolah menengah, Rosli (15), seperti dikutip Harian Metro yang terbit di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan, dia dan banyak temannya suka membaca cerita porno yang diunggahnya dari sebuah situs asal Indonesia karena bahasa yang digunakan mudah dipahami.
Menurut dia, ada ratusan cerita porno berikut gambar yang bisa dibaca di situs tersebut melalui ponsel. “Dengan bayaran internet 17 ringgit per minggu tidak sukar untuk memasuki situs terkait hanya dengan memasukkan perkataan tertentu dalam bahasa Indonesia sebagai kata kunci,” katanya.
Rosli mengaku, cerita porno dari Indonesia lebih disukai remaja dan pelajar seumuran dia karena bahasa yang digunakan lebih mudah dipahami.
“Kami tidak perlu pergi ke toko buku untuk mencari majalah, tetapi hanya memerlukan waktu sekitar 30 detik untuk membuka situs tersebut setelah kita membuat bayaran,” ujarnya.
Menyekat
Sementara itu, pengurus Pusat Khidmat dan Aduan Barisan Nasional (BN) Perak, Mohd Rawi Abdullah, mengatakan, membanjirnya gadget, termasuk telepon genggam di pasaran, mengakibatkan penyebaran bahan bacaan porno semakin sukar dibendung.
“Ini ancaman moral yang meresahkan. Saya menerima banyak aduan terkait masalah ini,” katanya. Menurut dia, salah satu tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan melengkapi gadgetatau telepon genggam dengan program khusus untuk menyekat laman yang tak sesuai.
“Ini mampu menghalangi remaja melayari laman porno. Namun, saya yakin semakin maju teknologi semakin pandai pula remaja mencari cara untuk membuka laman yang sudah disekat,” katanya.
Sumber : KOMPAS.COM