Penetapan tarif SMS interkoneksi yang menghilangkan secara tidak langsung program SMS gratis lintas operator, mau tidak mau membuat operator menerapkan strategi lain agar tetap memikat pelanggan. Salah satunya Telkomsel yang mulai menggenjot pendapatan dari data.
“Soal data itu sebetulnya sudah menjadi tren di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tapi kalau dibilang saat ini terjadi price war (perang harga), tidak juga karena ini kan menjawab kebutuhan pelanggan data yang semakin tinggi,” terang Head of Marketing Communication Group Telkomsel Irlamsyah Syam, di kafe Blowfish, Jakarta, Rabu (5/9/2012).
Dia menambahkan, saat ini dari 120 juta pelanggan Telkomsel, sebanyak 49 juta adalah pelanggan data. Operator ‘pelat merah’ ini menargetkan total 70 juta pelanggan data hingga akhir tahun ini.
Sayangnya, dia tidak mempunyai data pasti beberapa rata-rata pelanggan Telkomsel menghabiskan average revenue per user (ARPU) untuk data tersebut. Pastinya, dibandingkan tahun 2011, pertumbuhan pelanggan data di Jabodetabek saja naik hingga 100%.
“Untuk itulah penting bagi Telkomsel untuk memperluas coverage dan memperhatikan kualitas tarfik data ini. Kami pun berusaha memberikan paket internet dengan harga yang kompetitif,” ungkapnya.
Seperti program yang baru saja dirilis, Telkomsel berani menawarkan paket internet dengan kecepatan up to 7.2 Mbps dengan harga kompetitif. Untuk paket kuota 2GB ditawarkan harga Rp 60 ribu dengan masa aktif 45 hari. Sementara itu paket kuota 500 MB, harganya hanya Rp 20 ribu dengan masa aktif 30 hari.
Walaupun kecepatan ‘up to 7,2 Mbps’, Irlamsyah tidak menjamin juga bila pelanggan akan merata mendapatkan kecepatan internet tersebut.
“Ada beberapa faktor ya, tapi biasanya kalau pelanggan yang dekat dengan BTS 3G dan tidak berada di dalam gedung biasanya dapat kecepatan segitu,” tandasnya.
sumber : DETIK.COM