Home Network Software Defined Network, karena layer dan topologi tidak penting lagi
formats

Software Defined Network, karena layer dan topologi tidak penting lagi

Published on October 20, 2015, in Network.

automation

Beberapa tahun belakangan ini dunia IT sedang booming dengan SDN, padahal dulu kita pertama sekolah ya di SDN. loh.. #ngawur..

INRODUCTION

Sebelum melangkah lebih jauh, kita harus tahu dulu apa itu SDN. SDN adalah Software Defined Network, yang secara pengertian merupakan konsep baru mendesain, mengelola, dan mengimplementasikan arsitektur jaringan yang memisahkan antara sistem kontrol (control plane) dan sistem forwarding (data plane) pada perangkat sebagai gagasan solusi untuk complexity network architecture.

Bingung ya ?, jadi sederhananya begini..

SDN adalah konsep baru mengelola seluruh perangkat jaringan melalui 1 media yang melewati 1 protocol, adapun protocol yang digunakan untuk komunikasi antara perangkat dan aplikasi adalah protocol OpenFlow. Jadi dengan SDN ini, kita bisa mengkonfigurasi router, switch, dan semua perangkat jaringan lain hanya dengan 1 aplikasi saja.

Model arsitektur jaringan yang ada saat ini (traditional network) bisa dibilang masih rumit karena masing-masing perangkat mempunyai konfigurasi yang berbeda alias control plane dan data/forwarding plane tertanam dalam satu perangkat. Contoh, apabila kita mempunyai router maka konfigurasi routing, firewall, DNS, NAT, dan IP Public nya berada didalam router tersebut. Sehingga jika kita memiliki 2 atau 3 router otomatis kita membuat 2-3 kali konfigurasi untuk router, begitu pula dengan switch dan perangkat jaringan lain. Inilah yang dimaksud control plane dan data/forwarding plane berada di satu perangkat, dimana konfigurasi/control mengatur element jaringan (paket data/traffic) yang melewati router tersebut. Bagaimana jadinya jika kita memiliki 50 sampai 100 perangkat jaringan yang memiliki konfigurasi masing-masing dan memastikan konfigurasi tersebut runs well ?

Konsep SDN inilah yang menjadi gagasan utama masalah tersebut, dimana control plane dan forwarding plane nya dipisah dalam suatu perangkat yg berbeda. Dalam artian semua perangkat jaringan yang terhubung nantinya akan dikendalikan oleh application plane yang berkolaborasi dengan control plane untuk menginstruksikan kemana suatu traffic atau paket data diarahkan (pada forwarding plane). Untuk memudahkan pemahaman model arsitekturnya, silakan lihat gambar dibawah.

SDN gambar

 

Lalu apa sih data plane, application plane dan control plane itu ?

ARSITEKTUR SDN

Arsitektur SDN dapat dilihat sebagai 3 lapis/bidang:

  • infrastruktur (data-plane / infrastructure layer) : terdiri dari elemen jaringan yg dapat mengatur SDN Datapath sesuai dengan instruksi yg diberikan melalui Control-Data-Plane Interface (CDPI)
  • kontrol (control plane / layer) : entitas kontrol (SDN Controller) mentranslasikan kebutuhan aplikasi dengan infrastruktur dengan memberikan instruksi yg sesuai untuk SDN Datapath serta memberikan informasi yg relevan dan dibutuhkan oleh SDN Application
  • aplikasi (application plane / layer) : berada pada lapis teratas, berkomunikasi dengan sistem via NorthBound Interface (NBI)

sdn-3layers

 

Bagaimana awalnya SDN ini muncul ?

SEJARAH

Berawal pada tahun 2004 dicetuskan gagasan mengenai ide New Way Managing Network yang menginginkan suatu metode baru dalam  aplikasi jaringan. Selanjutnya pada tahun 2008 gagasan awal tersebut berkembang dan melahirkan konsep yang dikenal sebagai Software Defined Network. Secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu sistem pada jaringan yang kinerjanya diatur oleh software tertentu. Sebagai prototipe awal, diciptakan aplikasi pengatur jaringan yang bernama NOX. NOX yang merupakan salah satu perintis SDN ini dikembangkan menggunakan bahasa C. Salah satu pengembangan SDN coba dirintis pengimplementasianya di Stanford University kedalam jaringan intra kampus pada tahun 2008. Publikasi jurnal dari hasil implementasi ini mengenalkan konsep OpenFlow sebagai suatu bentuk implementasi topologi SDN.

Ide mengenai SDN terus berkembang hingga tahun 2011 mucul organisasi OpenFlow Network Foundation yang dirintis oleh berbagai perusahaan di dunia. Beberapa board antara lain  Google, Yahoo, dan NTT. Sementara sebagai member ada CISCO, Juniper, IBM, DELL,  HP, dll. Alasan yang melatarbelakangi berbagai perusahaan IT global turut bergabung dalam OpenFlow Network Foundation dikarenakan melihat potensi besar menganai transisi menuju era SDN kedepanya.

Sampai akhirnya sekitar tahun 2012, isu SDN ini berkembang hebat sama hal nya seperti Cloud Computing pada tahun itu, walaupun SDN masih dalam tahap riset. Alasan sederhana SDN ini berkembang hebat adalah, karena SDN bersifat UNIVERSAL.

 

CARA KERJA

Konsep network layer  merupakan contoh dari abstraksi jaringan sebelum adanya SDN. Konsep layer ini juga hanya terbatas meng-abstraksi-kan data plane, tidak ada konsep yang mewakili control plane. Setiap kebutuhan baru untuk mengontrol jaringan, dilakukan melalui mekanisme (protokol). Dalam artian, masing-masing kontrol menggunakan protokolnya sendiri. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan ini, namun akan menjadi PR apabila jaringan sudah semakin kompleks (seperti gambar dibawah ini).

Konsep1

Dengan cara ini, semakin lama akan semakin banyak mekanisme (protokol) yg menyebabkan jaringan berkembang semakin kompleks dan tidak mudah untuk dikelola. Dalam jangka panjang, kompleksitas akan menghalangi atau malah bisa memperlambat inovasi.

SDN bekerja melalui kontroller yang memungkinkan sebuah entitas aplikasi bisa mengendalikan seluruh komunikasi yang disediakan oleh sejumlah resource jaringan, mengendalikan traffic yang melewatinya serta melakukan inspeksi traffic atau memodifikasi trafic tersebut.

konsepsdn

 

konsep SDN ini beroperasi menggunakan protocol OpenFlow, Openflow ini seperti sebuah jembatan yang mengendalikan perangkat berdasarkan MAC, IP Address, atau TCP Port untuk melakukan action tertentu.

whitepaper-figure2

 

Beberapa jenis aplikasi yang sudah digunakan adalah :

controller-type

 

Apa sih OpenFlow itu ?

OpenFlow

Sering ada yg keliru beranggapan bahwa OpenFlow (OF) adalah sinonim SDN. OpenFlow hanya merupakan salah satu komponen dari arsitektur SDN. OF merupakan pionir standard terbuka untuk protokol komunikasi antara control dan forwarding plane (i.e. Southbound APIs).

OpenFlow adalah protokol yang memungkinkan server untuk memberitahu jaringan ke perangkat mana paket di kirimkan. Dalam jaringan konvensional setiap perangkat memiliki software yang memberitahu apa yang harus dilakukan. Dengan OpenFlow, paket bergerak secara terpusat, sehingga jaringan dapat diprogram secara independen dari perangkat individu dan data center.

Pada perangkat konvensional, packet forwarding (jalur data) dan routing (jalur kontrol) terjadi pada perangkat yang sama. OpenFlow membedakan dan memisahkan jalur data dari jalur kendali. Bagian jalur data berada pada perangkat tersendiri, controller terpisah membuat keputusan routing. perangkat dan controller berkomunikasi melalui protokol OpenFlow. Metodologi ini, dikenal sebagai SDN.

Dengan arsitektur SDN kita tidak perlu bergantung pada vendor atau produk tertentu di dalam implementasi jaringan. SDN menciptakan independensi jaringannya sendiri, sebuah jaringan universal. Sehingga mungkin saja nanti kita sendiri yang membuat topologi jaringan.

Jadi, sudahkah anda siap menjadi bagian dari terobosan canggih jaringan universal ini ?

Prof. Scott Shenker “Topology is not important anymore, because we just need algorithm”.

Referensi :

https://www.opennetworking.org/sdn-resources/openflow

https://www.opennetworking.org/sdn-resources/sdn-definition

http://archive.openflow.org/wp/learnmore/

https://paneliti.wordpress.com/2013/02/27/defenisi-openflow/

One Response

  1. Fadhel

    Untuk cara kerja kan dibilang kalo tiap control make protokolnya sendiri, nah berarti protocolnya ada banyak kan? Kalo boleh tau apa aja protocol yang lainnya
    Terimakasih :)

Leave a Reply to Fadhel Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>